Partial Close
Partial Close alias Penutupan Sebagian adalah salah satu strategi keluar (exit strategy) dari transaksi perdagangan valas yang tersedia bagi para trader valas. Ini adalah strategi keluar dari transaksi perdagangan valas yang dapat digunakan seorang trader untuk keluar dari perdagangannya sedikit demi sedikit (nyicil close), alih-alih langsung keluar secara total dari perdagangan pada satu waktu. Ini digunakan untuk menutup sebagian dari perdagangan saat keuntungan mulai bergulir untuk mengamankan beberapa tingkat keuntungan tidak peduli apa yang bisa terjadi nanti. Partial Close membantu memastikan, setidaknya, sejumlah kecil keuntungan tradingnya sudah dipanen terlebih dahulu. Jadi jika tiba-tiba nantinya pasar memburuk dan transaksi tradingnya terancam rugi, setidaknya si trader sudah mengantongi secuil hasil panen.
Namun, ada kelemahan besar untuk Partial Close karena tidak ada keseimbangan antara risiko dan imbalan. Risiko yang sudah diperhitungkan oleh trader ketika membuka transaksi, jarang sebanding dengan keuntungan yang dapat direalisasikan. Sebagus dan sevital apapun penutupan parsial, ini juga dapat mempengaruhi laba trader secara negatif. Dan terkadang juga mempengaruhi psikis/emosi dari si trader itu sendiri.
Contoh Partial Close:
Contoh akan sangat membantu dalam menunjukkan di sini. Bayangkan sebuah kasus di mana seorang trader melakukan BUY di pair USD-CAD dengan 1 lot, pasang stop loss 40 pips.
Karena menggunakan stop loss 40 pip, ia kemudian akan memiliki risiko 40 pips sebagai risiko jumlah total untuk perdagangan tunggal itu. Mari kita katakan, karena takut pasar akan berbalik maka dia memutuskan untuk melakukan penutupan parsial (partial close) ketika perdagangannya menghasilkan keuntungan 20 pips.
Jika trader memutuskan untuk menutup parsial separuh dari posisi perdagangannya (close partial 0.5 lot dari total 1 lot BUY), ia akan, dengan demikian, menutup 20 pips dari risiko 40 pips. Untuk mempertahankan rasio risk-reward 1: 1, trader harus menutup posisi yang tersisa pada tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari 40 pips karena fakta bahwa posisi yang tersisa diperdagangkan dengan volume kontrak (lot) yang lebih rendah.
Masalah yang hampir dapat ditimbulkan oleh penutupan parsial terkadang diperparah oleh tindakan trader. Ada beberapa trader yang menggeser stop loss mereka untuk mencapai titik impas (BEP) segera setelah mereka menggunakan partial close untuk memanen profit. Ini dikarenakan trader tersebut sudah terpengaruh psikis/emosinya oleh FEAR (ketakutan) sehingga mereka khawatir pasar akan berbalik arah dan menyebabkan sisa open transaksinya yang terbuka akan merugi.
Implikasinya, berdasarkan contoh sebelumnya, adalah bahwa mereka telah mempertaruhkan 40 pips dalam perdagangan tunggal untuk mendapatkan 20 pips jika posisi yang tersisa ditutup pada titik impas. Tidak hanya itu, jika perdagangan berikutnya berhenti untuk total awal 40 pips, itu berarti mereka harus menebus 20 pips lain dalam perdagangan yang terjadi setelahnya, yaitu, jika trader terus berdagang dengan jumlah Lot yang sama.
Partial CLose Melindungi Keuntungan namun Mengurangi Imbalan
Fakta bahwa ada perbedaan antara risiko dan imbalan menunjukkan bahwa trader yang menggunakan Partial Close pasti mengalami tingkat keberhasilan yang relatif lebih besar terhadap trader lain yang tidak menggunakan Partial Close sama sekali. Ini karena satu kerugian saja, akan mampu membalikkan keuntungan apa pun yang telah dialami oleh trader. Perbedaan dalam rasio Risk & Reward mengharuskan seorang trader forex yang menggunakan Partial Close untuk mencatat sejumlah besar kemenangan yang berhasil dipanennya. Karena jika tidak dicatat, maka akan lebih baik bagi trader untuk tidak menggunakan teknik partial close sama sekali sebab itu akan semakin membuat ribet dan frustasi.
Close By
Close By adalah perintah tutup transaksi yang memungkinkan para trader untuk secara bersamaan menutup dua posisi yang berlawanan dari satu pair/instrumen keuangan yang sama. Jika posisi yang berlawanan memiliki nilai lot yang berbeda, hanya satu yang akan dibiarkan terbuka. Volumenya akan sama dengan perbedaan antara nilai lot dari dua posisi, sedangkan arah dan harga terbuka dari posisi yang tersisa akan sama dengan arah dan harga terbuka dari posisi yang lebih besar.
Dibandingkan dengan Close Order biasa, operasi Close By memungkinkan trader menghemat spread. Karena jika posisi ditutup secara terpisah, trader membayar spread dua kali: posisi Beli ditutup pada Bid kena spread, dan posisi jual ditutup pada Ask juga kena spread.
Selama operasi Close By, harga terbuka dari posisi kedua digunakan untuk menutup yang pertama, dan posisi kedua ditutup pada harga terbuka dari posisi pertama. Jenis operasi ini hanya dapat digunakan dengan mode lindung nilai (hedge) dari sistem akuntansi posisi.
Jadi secara kasarnya, Close By ini ibarat mengadu antara posisi profit vs posisi loss dari 2 open position berlawanan yang sama-sama sedang berjalan dalam 1 pair.
Tak jarang pula metode Close By ini disebut juga metode melepas Hedging atau melepas Locking posisi pada akun trading.
Contoh kasus Close By:
Trader melakukan BUY sebanyak 1 Lot di pair USD-CAD, lalu setelah harga USD-CAD naik sebanyak 25 pips, trader itu melakukan SELL sebanyak 1 Lot juga di USD-CAD karena menurutnya, pasar akan koreksi turun sejenak. Namun ternyata setelah itu harga USD-CAD justru tambah naik lagi. Sehingga sekarang si Trader memiliki posisi BUY yang floating profit, namun juga memiliki posisi SELL yang floating loss. Nah, agar trader tersebut bisa segera keluar dari keadaan kusut itu, maka salah satu caranya adalah menggunakan metode Close By, yakni mengadu antara posisi profit dengan posisi loss-nya. Jadi selisih antara 2 posisi itulah yang akan diterima oleh trader, entah itu nanti hasilnya profit ataupun loss.
Nah, hasil peraduan antara 2 posisi berlawanan yang di-Close By itu nantinya akan tercatat di histori akun sebagai “close hedge”, yakni Close dalam rangka lindung nilai antara 2 posisi berlawanan tersebut. Dalam contoh gambar diatas, posisi Sell yang berfungsi sebagai hedge untuk posisi Buy-nya.
Sisi negatif dari metode Close By adalah berkurangnya rebates yang bisa didapatkan. Jika seharusnya trader mendapatkan rebates dari 2 transaksi, maka karena dia melakukan Close By, si trader hanya akan mendapatkan rebates dari 1 transaksi saja. Sebab posisi yang menjadi hedge itu dianggap gugur karena dikorbankan untuk melindungi posisi yang lainnya. Perhatikan volume Sell-nya saat close berubah menjadi 0 lot padahal sebelumnya itu adalah 1 lot saat open Sell-nya.
Dalam trading, selain Close By ternyata juga ada Multiple Close By. Apakah itu Multiple Close By? itu adalah himpunan order Close By dari sangat banyak posisi berlawanan yang langsung dikalkulasikan otomatis dan dilakukan secara serentak oleh sistem Metatrader. Jadi kalau kita pilih Close By, maka kita harus memilih manual antara posisi mana yang hendak diadu. Sedangkan kalau kita pilih Multiple Close By, maka sistem metatrader akan memilihkan secara otomatis posisi-posisi transaksi yang hendak diadu, sekaligus langsung mengadunya serentak dalam sekali perintah eksekusi.
Panduan cara melakukan Partial Close dan Close By
- Cara melakukan Partial Close di MT4 laptop/PC, bisa ditonton simulasi videonya disini
- Cara melakukan Partial Close di MT4 smartphone/android, bisa ditonton simulasi videonya disini
- Cara melakukan Close By di MT4 laptop/PC, bisa ditonton simulasi videonya disini
- Cara melakukan Close By dan Multiple Close By di MT4 smartphone/android, bisa ditonton simulasi videonya disini